Selasa, 26 November 2019

Kenanganku (1)

Pesan untukmu, dariku.

Selingkuh itu mudah.
Setia itu sulit.
Meninggalkan itu mudah.
Mempertahankan itu sulit.

Sekarang kamu bisa bohong.
Bohong pada dunia.
Bohong pada orang terdekatmu.
Bahkan bohong pada dirimu sendiri.
Tapi, suatu saat kebohonganmu tak bisa kau yakini lagi.
Suatu saat, hatimu pasti akan mengaku jujur pada semesta bahwa kamu sebenarnya lemah terhadap kebohonganmu sendiri.

Rabu, 13 November 2019

13 November-ku (1)

Kembali ke 17 Juli-ku
Tapi kali ini ditanggal dan tahun serta dgn orang yg berbeda pula.
Lagi-lagi aku merasakan sakit yg sama.
Sakitnya diduakan, sakitnya diselingkuhi.
Kenapa disaat-saat seperti ini, H-3 kami wisuda, dan disaat aku sudah siap mempersilahkan dia memperkenalkan dirinya dihadapan kedua orang tuaku??
Emang hatiku sekuat apa sih sampai dia tega melakukan hal yang sama kedua kalinya??

Senin, 30 September 2019

BAHAGIAN 3 (2)

~Lelah Terbangun~

Mimpiku akhir2 ini terlalu indah, bahkan dikehidupan nyataku aku belum pernah mengalaminya.

Inginku terus terbuai dalam mimpiku, tak ingin ku biarkan mimpiku pergi begitu saja.

Aku tau, seiring perkembangan zaman dunia semakin keras. Saking kerasnya, tak dapat ditebak keberadaannya.

Minggu, 29 September 2019

BAHAGIAN 3 (1)

Tidurku terlalu nyenyak, mimpiku begitu indah.
Bahkan saking nyenyaknya, tak ingin ku terbangun lagi.
Lebih baik memilih menikmati mimpi indahku.
Karena menghadapi dunia luar, bagaikan menghadapi singa kelaparan ditengah hutan.

(Dirundung permasalahan besar)

Senin, 23 September 2019

DuaPuluhDua (2)

Memang!
Aku sadar, ini menjadi salah satu hukuman terberat untukku karna ku terlalu dan selalu membuka hati untuknya.
Dan aku harus menerima konsekuensi terberat seperti ini.
Terus menunggu ketidak pastian.

Aku begitu jahat kepada diriku.

DuaPuluhDua

Lagi lagi aku terbuai.
Terbuai oleh kata-kata "aku gak bisa ngelupain kamu".

Kenapa?
Kenapa aku begitu bodoh ya Tuhan!
Begitu lemahnya hatiku.
Begitu lemahnya perasaanku.
Begitu lemahnya akal sehatku.
Hanya dengan kata-kata seperti itu aku mudah luluh karenanya.


Sabtu, 21 September 2019

46 Bulan-ku (3)

Apalah aku ini!

Aku, seorang yang tidak tau diri.
Aku, tidak pernah menganggap bahwa diriku punya kesempatan berharga.
Dan aku, seorang tak beruntung.

Z
Iya Z!
Zamanmu mengakhiri bagian cerita indah pertemuanku 46 bulan silam.

46 Bulan-ku (2)

Malam ini, aku merasa seperti orang terbodoh sedunia.
Ya!
Aku bodoh! Telah membuka hati.
Aku bodoh! Membiarkan orang tak dikenal masuk.
Aku bodoh! Membiarkan dia mencuri segala rasa dari hatiku.
Aku bodoh! Membiarkan rasaku tak berkesudahan.
Hingga akhirnya, sekarang aku bukan apa-apa.
Setelah ini, aku merasa tak ada satu orang pun menganggap dirinya paling beruntung bisa memilikiku.

46 Bulan-ku

Hai!
Lama ku tak menyapamu.
Iya! Menyapamu wahai tulisanku.
Maaf, aku terlalu sibuk saat ini.
Sibuk berharap pada masa yg tak bisa dibilang "masa depan".
Iya! Hidupku hancur sekarang.
Tak bisa ku bayangkan masa depanku seindah negeri dongeng yg berakhir kebahagiaan.
Aku merasa hancur, karna aku sudah merasa suram saat ini apalagi untuk masa depanku.

Aku merasa diriku sudah gila. Gila karna berharap pada ketidak pastian.
Gila membayangkan kejadian indah untuk masa depanku.
Padahal, di 46 bulan-ku saat ini hancur sudah.

Teruntuk 46 bulan-ku, terimakasih sudah menuliskan cerita pada lembaran-lembaran putih yg ku miliki.
Maaf! 

Rabu, 17 Juli 2019

17 Juli-ku (2)

Padahal perjalanan itu hanya tinggal menunggumu untuk berhenti tepat dihadapan ayahku. Bola itu sudah rapuh sekarang, dan sudah pasti tak terlihat seperti baru lagi. Luka itu masih terlihat meski seperti bayangan. Langit malam dan siang sekarang tak bisa dibedakan lagi. Sepi adalah kelemahanku mengingat semua itu. Tapi, aku tak boleh membenci semua itu. Karna SAKINAH MAWADDAH WA RAHMAH kelak akan mendampingi kisah hidupku.😊 


(Dear 17 Juli-ku)

Selasa, 16 Juli 2019

17 Juli-ku

(1 tahun)

Hari itu malam itu 20.00 tak bisa ku terima keadaan.
Ketika perjalanan panjang sudah ditempuh dengan jarak yang sudah tak terhitung, rintangan berat dan ringan sudah tak bisa dibedakan, ternyata terhenti seketika bagai perjuangan tiada arti.

Hai 17 Juli

Selasa, 16 April 2019

BAHAGIAN 2 (3)

Percayalah!
Allah saja mampu merubah siang menjadi malam begitu sebaliknya.
Berarti lelahmu saat ini akan berubah menjadi berkah dikemudian hari.

Semangat ya!

BAHAGIAN 2 (2)

Ma...
Aku sadar, sampai kapan pun aku tak akan pernah bisa menjadi sepertimu dan apa yang kau inginkan. Tapi aku akan terus berusaha membahagiakanmu dengan caraku. 
Ma...
Aku beruntung dan bersyukur terlahir dari rahim seorang wanita hebat sepertimu. Kaulah madrasah pertamaku sampai kapanpun itu. Didikanmu yang tidak jauh beda dengan bapak yang sama kerasnya, dari huruf A hingga berbentuk kalimat panjang, dari huruf Alief hingga surat Al-Baqarah, semua itu aku paham hingga sekarang karna didikan mama dan bapak.
Maafkan aku yang selama ini masih mengekang kata-katamu, maafkan aku yang karna kekanak-kanakanku pikiranmu terganggu karna itu, diusiaku sekarang sekarang kau selalu berpesan kepadaku untuk kuatkan sholat dan do'aku, dan setiap kali kita telponan dirimu selalu bilang mintalah jodoh yang sholih, "karna do'a-do'amu sekarang akan menjadi tabunganmu kelak", kau tak pernah lepas berpesan seperti itu.
Ma...
Aku selalu pesimis, dengan kondisiku yang jauh dari kata sempurna bahkan banyak sekali kurangku, aku tak pernah yakin akan ada lelaki sholih yang ingin mendekatiku :'(
Maafkan aku ma.. 
Ma.. Pak..
Janganlah cepat menua, tunggulah aku sukses biarlah aku yang menemani masa-masa tuamu :'(

Terimakasih Ma.. Pak..
Tentang kalian tak akan pernah cukup ku tulis ke dalam beribu lembar kertas.

Sabtu, 13 April 2019

BAHAGIAN 2 (1)

Pak..
Apakah salah, jika aku ingin memperkenalkan tentangmu pada dunia yg buram ini bahwa kau begitu indah?
Banyak yg beranggapan bahwa (mereka) yg tak mengenalimu menilaimu dan keluarga kita begitu buruk. Mereka sangat TAKUT mendekati keluarga kita karena mereka terlalu terobsesi akan penilaian mereka sendiri. :'( 
Mereka menjauh seakan mereka pernah mengenal kita. Padahal melihat muka bapak dari kejauhan saja mereka TIDAK PERNAH.

Terimakasih! Untuk kalian yg pernah TAKUT mendekati keluarga kami!

Jika kalian Islam, mohon dibaca kembali QS. Al- Hujuraat ayat 13 beserta artinya!